Dollar Amerika Melemah
GBP/USD: Dolar AS Melemah, Sterling Terdorong Naik
Poundsterling terpantau naik pada hari Selasa sore ini (19/04) seiring dengan dolar AS yang melemah. Namun, volatilitas pair tersebut pada sesi perdagangan London masih terbilang rendah. Pair GBP/USD menguat 0.20 persen pada hari ini di sesi London yaitu naik lagi ke level 1.43 per dolar AS.
Pada hari Senin kemarin, Sterling melemah karena isu Brexit yang kembali mencuat. Di samping itu, adapun laporan yang dirilis oleh Departemen Keuangan Inggris mendukung kampanye untuk menolak Brexit mengingat Brexit akan menyebabkan pelemahan pada sektor ekonomi yang serius dan akan memberikan dampak negatif pada bisnis, lapangan pekerjaan, standar hidup dan pelayanan umum lainnya. Namun, resiko-resiko terhadap Brexit tersebut dalam kurun waktu seminggu ini akan diabaikan dan sterling kembali menguat karena dolar melemah.
Nantikan Pidato Mark Carney dan Data Penting Di Inggris
Akan tetapi pair mata uang ini bisa jadi berubah dan kembali lagi berada dalam tekanan, seiring dengan para trader yang menurunkan perkiraan mereka terhadap adanya kenaikan suku bunga oleh Bank of England (BoE). Selain itu, pembuat kebijakan BoE dalam rapat terakhir mereka juga mempertimbangkan resiko Brexit ketika akan membuat keputusan penentuan tingkat suku bunga mereka.
Nantinya, Mark Carney, Gubernur BoE juga akan memberikan pidatonya dalam parlemen di London yang mungkin akan membawa sedikit pengaruh pada volatilitas pound ini. Selanjutnya data pasar tenaga kerja Inggris akan dirilis pada besok dan pada hari Kamis juga akan ada rilis data retail sales. Oleh karena itu, Sterling akan mengalami volatilitas yang cukup tinggi selama sepekan ini.
Sementara itu, dari sisi dolar AS, Existing Home Sales AS bulan Maret 2016 diperkirakan akan turun dari 1.178K menjadi 1.166K dimana akan ada penurunan sebesar 1.1 persen per bulannya. Sementara itu, building permits diprediksi akan naik menjadi 1.200K dari 1.167 pada bulan Februari lalu, mengalami kenaikan sebesar 2.0 persen.
Poundsterling terpantau naik pada hari Selasa sore ini (19/04) seiring dengan dolar AS yang melemah. Namun, volatilitas pair tersebut pada sesi perdagangan London masih terbilang rendah. Pair GBP/USD menguat 0.20 persen pada hari ini di sesi London yaitu naik lagi ke level 1.43 per dolar AS.
Pada hari Senin kemarin, Sterling melemah karena isu Brexit yang kembali mencuat. Di samping itu, adapun laporan yang dirilis oleh Departemen Keuangan Inggris mendukung kampanye untuk menolak Brexit mengingat Brexit akan menyebabkan pelemahan pada sektor ekonomi yang serius dan akan memberikan dampak negatif pada bisnis, lapangan pekerjaan, standar hidup dan pelayanan umum lainnya. Namun, resiko-resiko terhadap Brexit tersebut dalam kurun waktu seminggu ini akan diabaikan dan sterling kembali menguat karena dolar melemah.
Nantikan Pidato Mark Carney dan Data Penting Di Inggris
Akan tetapi pair mata uang ini bisa jadi berubah dan kembali lagi berada dalam tekanan, seiring dengan para trader yang menurunkan perkiraan mereka terhadap adanya kenaikan suku bunga oleh Bank of England (BoE). Selain itu, pembuat kebijakan BoE dalam rapat terakhir mereka juga mempertimbangkan resiko Brexit ketika akan membuat keputusan penentuan tingkat suku bunga mereka.
Nantinya, Mark Carney, Gubernur BoE juga akan memberikan pidatonya dalam parlemen di London yang mungkin akan membawa sedikit pengaruh pada volatilitas pound ini. Selanjutnya data pasar tenaga kerja Inggris akan dirilis pada besok dan pada hari Kamis juga akan ada rilis data retail sales. Oleh karena itu, Sterling akan mengalami volatilitas yang cukup tinggi selama sepekan ini.
Sementara itu, dari sisi dolar AS, Existing Home Sales AS bulan Maret 2016 diperkirakan akan turun dari 1.178K menjadi 1.166K dimana akan ada penurunan sebesar 1.1 persen per bulannya. Sementara itu, building permits diprediksi akan naik menjadi 1.200K dari 1.167 pada bulan Februari lalu, mengalami kenaikan sebesar 2.0 persen.
Komentar
Posting Komentar